Nama _: Giofanny Christia Monna
NIM __: 1551201001111068
NIM __: 1551201001111068
Presiden Joko Widodo mengapresiasi
keberhasilan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dalam mensosialisasikan 4
pilar MPR. Karena pekerjaan menanamkan nilai – nilai luhur kehidupan berbangsa
dan bernegara bukan pekerjaan mudah. Harus dilakukan secara terus – menerus dan
serentak. Sanjungan itu disampaikan Presiden Joko Widodo di hadapan Sidang
Paripurna MPR dalam rangka Sidang Tahunan 2016 di ruang rapat Paripurna pada
hari kamis pada tanggal 18 agustus 2016. Sidang paripurna dengan dengan agenda
tunggal mendengarkan pidato Presiden Joko Widodo itu dipimpin oleh ketua MPR
Zulkifli Hasan.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi
hubungan dan kerjasama di antara lembaga – lembaga negara. Menurutnya,
kekompakan, kerjasama dan kegotongroyongan di antara lembaga negara membuat
kehidupan bernegara semakin nyaman. Terutama dalam menghadapi berbagai
persoalan yang masih terus menghimpit bangsa ini, yaitu soal kemiskinan,
kebodohan dan ketertinggalan. Saat ini Indonesia berada pada era persaingan
global dengan kompetisi antarnegara berlangsung sangat keras. Oleh karena itu,
untuk memenangkan kompetisi dan keluar sebagai bangsa pemenang, maka Indonesia
harus berani keluar dari zona nyaman. Indonesia harus kreatif, optimistis, dan
melakukan teobosan-terobosan untuk mempercepat pembangunan nasional demi
meningkatkan daya saing bangsa di antara bangsa-bangsa lain di dunia.
Tanpa keberanian keluar dai zona
nyaman, Indonesia akan terus dihadang oleh kemiskinan, pengangguran dan
ketimpangan sosial. Bahkan, Indonesia bisa
saja tergulung oleh arus sejarah bangsa-bangsa di dunia. Selain itu, diperlukan
juga keteguhan dalam menjunjung ideologi bangsa, konstitusi negara dan
nilai-nilai keutamaan bangsa. Maka dari itu, Presiden menghargai upaya MPR
mensosialisasikan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Jokowi
juga menyampaikan kinerja masing-masing lembaga negara. Jokowi menyebut kinerja
DPR dalam pelaksanaan fungsi legislatif.
Pada tahun ini, DPR bersama
pemerintah telah menyelesaikan 10 RUU untuk disahkan menjadi undang-undang.
Menurut Jokowi, DPR bersama pemerintah tengah membahas RUU APBN tahun 2017 dan
laporan APBN tahun 2015. DPR dan pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa
anggaran tahun 2017 disusun dengan cermat demi peningkatan kesejahteraan
rakyat. Anggaran itu harus mengikuti program prioritas. Jokowi juga
mengapresiasi kinerja pengawasan yang dilakukan DPR, termasuk dalam
melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan para calon pejabat negara. Di bagian lain pidatonya, Jokowi memberikan
catatan kinerja Mahkamah Agung (MA). Produktivitas memutus perkara di MA hingga
akhir tahun 2015 adalah yang tertinggi dalam sejarah berdirinya MA. Ini berarti
bahwa tunggakan perkara secara konstan berhasil dikurangi.
Selain Mahkamah Agung, Jokowi juga
mengapresiasi kinerja Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut presiden, MK menujukkan
peningkatan kinerja penanganan perkara. Pada kurun waktu agustus 2015 hingga
juli 2016 telah menerima 244 permohonan perkara konstitusi. Kata Jokowi,
peningkatan kerja juga diupayakan oleh Komisi Yudisial (KY). KY berupaya keras
menjalankan tugas dan fungsinya dalam menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran, martabat, dan perilaku hakim. Salah satunya, dengan meningkatkan
kualitas seleksi Hakim Agung. Jokowi juga memberi apresiasi atas komitmen DPD mendukung
kebijakan Amnesti Pajak, penguatan Bank Pembangunan Daerah, dan pengembangan
koperasi. Sejalan dengan upaya negara untuk memperjuangkan aspirasi daerah, DPD
RI telah memantapkan peran, tugas dan fungsinya sesuai amanat konstitusi.
MAJELIS. (2016). Kinerja
Lembaga Negara dalam Pidato Presiden.
0 komentar
Posting Komentar